Sabtu, 21 September 2013

bangsa = budaya

Assalamualaikum wr.wb.

kali ini saya akan sedikit membahas kebudayaan. Kebudayaan merupakan cermin dari suatu bangsa, dari kebudayaan suatu bangsa dapat dikenal oleh seluruh dunia, tinggal bagaimana kita melestarikan suatu kebudayaan yang kita miliki sekarang, jaman moderenisasi tidak harus menggilas kebudayaan yang sudah ada yang menjadi kebanggaan kita dari dulu tapi bagaimana jika tren moderenisasi yang harus mengikuti kebudayaan kita, itu yang harus dipikirkan bersama oleh semua pihak. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya, karena Indonesia bukanlah negara yang memiliki hanya satu daerah sehingga kebudayaan bangsa Indonesia adalah kebudayaan lokal. Indonesia terdiri dari 34 provinsi dan setiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Di Indonesia kebudayaan dapat terbagi menjadi beberapa karya seni, seperti, Tarian, Pakaian adat, Makanan khas dan masih banyak lagi.
Seiring berkembangnya zaman,menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Begitu banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing ke Indonesia yaitu seperti model pakaian, lagu-lagu barat, dan lain-lain. Pada kenyataannya generasi muda zaman sekarang lebih menyukai budaya luar dibandingkan budaya bangsa Indonesia. Perlu adanya kesadaran diri akan pentingnya melestarikan kebudayaan sendiri, agar tidak punah.
Lestarikan budaya kita,merdeka!!!

Wassalamualaikum wr.wb.

Rabu, 18 September 2013

jatidiri pemuda

Assalamualaikum wr.wb
Bicara mengenai jatidiri..
bangsa kita sedang mengalami krisis jatidiri,dan begitu pula dengan pemuda kita,kehilangan jati dirinnya sebagai pemuda-pemuda yang kreatif yang terlahir diatas bangsa yg kreatif..
mengikuti tren menurut saya adalah hal baik,tapi di sisi lain adalah kelabilan dari seorang pemuda akan jatidirinya, sehingga sangat mudah terpengaruh akan tradisi atau tren yg sekarang ini amatlah sangat mudah merasuki dan meracuni fikiran anak muda.. contohnya : saya pernah berhenti tepat di belakang angkot,dan pada waktu itu,angkot tersebut memang ingin menurunkan penumpang, dan yg turun adalah anak muda wanita yg secara kasat mata penampilan mereka hampir 90% sama..saat melihat itu saya antara lucu, aneh dan kagum. lucu karena jarang ada moment seperti ini.. aneh karena saya cukup bingung mengapa bisa demikian dan kagum karena betapa kompaknya mereka ter"influence" oleh suatu tren mode. dengan dandanan mereka yg menggunakan celana panjang ketat,kaos lengan pendek atau panjang garis-garis,rambut terurai dan agak sedikit berponi,mengunakan smartphone yg sama, dan ketika mereka "nyengir" memiliki hiasan gigi yg bahkan bisa dibilang sama juga yaitu behel..
begitupun juga para prianya.. dengan celana yg juga tak mau kalah dengan kaum perempuan,mereka menggunakan skinny jeans,bahkan hanya menggunakan celana boxer dan keluar mengendarai motor..
saya harap mereka kembali mengenali jatidirinya sebagai orang indonesia,sebagai orang timur yg memiliki adab dan sopan santun yang sangat dijunjung tinggi, sebagai pemuda yang kelak akan meneruskan perjuangan bangsa ini, dan menentukan kemana akan diarahkannya bangsa ini, dan sebagai penerus tradisi nasional dan tidak labil sehingga mudah terbawa masukan-masukan yang tidak baik.

jadikan jati diri sebagai tombak kemajuan bangsa Indonesia seperti halnya para pejuang kita yang hanya menggunakan tombak untuk mengalahkan para penjajah , tentunya semangat yang berkobar ada didalam jiwa para pahlawan kita. saya harap pemuda sekarang dapat mempertahankan jatidiri mereka, jatidiri ketimuran, jatidiri adat dan kesopanan tentunya.
maju terus Indonesia !! jayalah , jayalah.
wassalamualaikum wr.wb.

Minggu, 15 September 2013

tekat anak muda

Assalamualaikum wr.wb.
"AlasRajah" nama sebuah kampung yang sempit, indah dan hijaunya pepohonan tak mengurangi kesejukan tiap waktu. Disana tinggallah seorang laki-laki muda, suatu saat dia jatuh cinta kepada seorang perempuan cantik bagai bidadari baginya. Akhirnya mereka menikah, tinggal di gubuk kecil dan menjalani kehidupan mereka sebagai sepasang suami istri, keduanya terlahir dari keluarga yang pas-pasan tak lebih dan tak lain dari keluarga "petani".
Hari demi hari mereka lewati hidup dengan sebuah cangkul dan ladang yang sempit. hasil jerit payah akhirnya tidak sia-sia, mereka bisa membeli sapi dan mulai sekarang mereka tidak lagi mencangkul untuk bercocok tanam di ladangnya. sebagai sepasang suami-istri akhirnya mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, mereka beranggapan bahwa anak itulah yang nantinya akan merubah kehidupan mereka yang melarat . Dengan sangat telaten anak laki-laki itu dirawat olehnya, dengan penuh kasih sayang tumbuhlah seorang anak laki-laki kecil, meskipun kesulitan dalam ekonomi mereka tetap menyekolahkan anaknya karena mereka tidak ingin nasib anaknya sama dengan nasib mereka dulu yang tak bisa mengenyam masa pendidikan. 6 tahun anak itu melewati sekolah dasarnya, tak lebih hasil banting tulang orang tua tiada habis membuat anak itu lulus sampai Sekolah Menengah Atas di sebuah sekolah yang paling tenar di daerahnya. karena ingin mewujudkan semua mimpinya akhirnya anak itu memutuskan untuk kuliah, tidak tanggung-tanggung anak itu mendaftarkan diri disebuah perguruan tinggi negeri yang ternama di negerinya. masuk dan diterima di perguruan tinggi negeri bukanlah hal mudah tapi Tuhan berkata lain akhirnya sekali mendaftar dia langsung diterima di perguran tinggi negeri impiannya itu. dan disanalah anak itu mengadu nasib, dari sekian banyak mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi tersebut, tentu anak itu tidak mau kalah dia ingin membuktikan "walaupun anak seorang petani aku pasti akan sukses", hal itulah yang menjadi motivasi besar baginya. seiring berkembangnya zaman yang sudah maju, anak itu mengolah fikirannya untuk menciptakan sebuah alat yang nantinya akan dipergunakan untuk hal pertanian, dia ingin membuat para petani tidak lagi kesulitan untuk mengerjakan ladang-ladangnya.

dari kisah diatas bisa kita simpulkan bahwa jatidiri yang ada, harus dipertahankan dan dikembangkan lagi agar mempunyai suatu nilai yang berharga.

Wassalamualaikum wr.wb.

Sabtu, 14 September 2013

perkenalan

Oke sob sebelum membuat postingan yang memuat atau berkaitan dengan tema "Jati diri Penggerak Wawasan" aku akan membuat sebuah postingan yang berisi tentang diri saya,,,,,


Perkenalkan nama saya Ach Fauzan dari fakultas PTIIK jurusan Teknik Informatika asal saya dari Bangkalan Madura lahir dari pasangan suami-istri, nama bapak saya Marju dan nama ibu Suhar Tatik pada tanggal 02 Agustus 1995 silam. Saya bangga menjadi orang Madura, kenapa? karena disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan hingga menjadi seperti sekarang ini selain itu di Madura banyak budaya-budaya yang masih kental misalnya Karapan sapi, pelet beddheng dan masih banyak lagi. Hal ini harus bisa dipertahankan dan dilestarikan agar kelak anak cucu kita bisa merasakan betapa indahnya budaya ini.

Menjadi seorang "programmer" itulah cita-cita saya,yang mampu menciptakan program-program terbaru dan tercanggih. menjadi seorang programmer buatkanlah hal mudah yang mempunyai sifat kreatif, inofatif dan jiwa matematika yang kuat. selain itu cita-cita saya ingin menjadi entrepreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dan bisa merekrut orang-orang yang tidak bekerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi.


mungkin cukup disini dulu pengenalan tentang diri saya, jumpa lagi di postingan berikutnya...........